Bahasa Arab merupakan salah satu Bahasa yang telah disahkan oleh PBB pada tanggal 18 Desember 1973 sebagai Bahasa Internasional dari 6 bahasa yang ada. Tidak hanya itu, negara yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi jumlahnya juga tidak sedikit, tercatat ada 27 negara yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dan bahasa Arab adalah bahasa peribadatan agama islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al Qur’an dan hampir setiap muslim membacanya.
Di sekolah pembelajaran bahasa Arab termasuk dalam kategori bahasa asing, sehingga banyak kendala dan hambatan dalam mempelajarinya. Selain pesantren dan madrasah, bahasa Arab juga banyak dipelajari di sekolah umum, swasta bahkan sekolah negeri sebagai mata pelajaran lintas minat. Sulitnya siswa dalam mencapai nilai KKM dan penguasaan materi pada pembelajaran Bahasa Arab menjadi sebuah permasalahan tersendiri pada proses pembelajaran di beberapa sekolah, terlebih pada sekolah umum yang mana beberapa siswa belum pernah mempelajari sebelumnya.
Dalam mengajarkan Bahasa Arab membutuhkan ketrampilan dan inovasi agar mampu menumbuhkan semangat pada siswa, guru dituntut kreatif dalam pengajaran agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam mempelajari bahasa Arab di kelas. Kendala dalam pembelajaran bahasa Arab adalah siswa sering merasa sulitdalam mengahafal kosakata atau berbicara, dan siswa kurang mampu membaca tulisan Arab, hal tersebut menjadi tantangan besar bagi guru bahasa Arab. Guru dalam mengawali pembelajaran harus mengulang dan mengulangi lagi beberapa materi yang sudah diajarkan pada beberapa pertemuan sebelumnya, hal tersebut menimbulkan kejenuhan pada siswa sehingga mereka menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit dan tidak menyenangkan. Berbeda dengan pesantren yang mana bahasa Arab menjadi sebuah kewajiban, regulasi penggunaanya jelas, dan merupakan bahasa pengantar sehari hari, namun bagaimana dengan sekolah umum yang hanya mengajarkan Bahasa Arab sebagai pelajaran lintas minat?
Media audio visual menjadi salah satu upaya guru dalam membantu mengurangi tingkat kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Arab, kemampuan melihat dan mendengar secara langsung percakapan bahasa Arab lebih efektif dan lebih membekas pada siswa. Dalam pembelajaran Bahasa Arab guru harus menyeimbangkan antara 4 maharoh yang ada, satu diantaranya adalah maharotul istima’ yang mana media audio bisa manjadi sarana dalam meningkatkan kemampuan mendengar siswa.
Selain itu, media audio visul juga membantu dalam peningkatan 3 maharoh yang lain, yaitu maharotul kalam, maharotul qiro’ah dan maharotul kitabah, media audio visual juga dapat mengubah gambaran pembelajaran Bahasa Arab yang sulit dan menjenuhkan menjadi mudah dan menyenangkan. Siswa melihat dan mendengar berbagai percakapan (muhadatsah al ‘arobiyah) oleh penutur asli dan beberapa lagu bahasa Arab yang disajikan guru melalui multimedia, beberapa contoh percakapan bahasa Arab yang ditampilkan di sekolah adalah pada gambar percakapan 1 dan 2.
Pada tayangan video percakapan tersebut siswa dapat menirukan penggunaan kalimat yang sama atau dapat mengubah sedikit kata namun dengan uslub yang sama, serta dapat pula memahami penggunaan fi’il madhi dalam muhadatsah. Dengan melihat dan mendengar langsung tayangan video percakapan tersebut dapat memunculkan semangat dan mengurangi kejenuhan dalam belajar Bahasa Arab dibandingkan model pembelajaran ceramah yang mana siswa hanya mendengar guru menyampaikan materi.
Media berikutnya adalah dengan lagu bahasa Arab, ketertarikan siswa terhadap lagu cukup besar, terlebih pada lagu yang sedang digemari di kalangan remaja. Penggunaan tema remaja dapat digunakan untuk lebih menumbuhkan semangat belajarsiswa. Dengan memperlihatkan tayangan lagu berbahasa Arab dapat mengajarkan dan menyisipkan pembelajaran Bahasa Arab di dalamnya. Beberapa contoh lagu yang diperlihatkan sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.
Dari media tersebut siswa mendapat beberapa kalimat dan kosakata baru dalam bahasa Arab untuk dapat dipahami dan diterapkan dalam membuat kalimat atau bermuhadatsah. Penggunaan multimedia ini dapat kita sebut dengan istilah “nobar” alias nonton bareng, bahasa yang sering digunakan remaja bahkan orang dewasa. Dengan media dan sarana “nobar” ada beberapa manfaat, yaitu siswa mendapat ilmu, sekaligus mendapat kesenangan dalam pembelajaran, menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa tentang susunan kalimat, intonasi berbicara, kesesuaian arti dan penggunaan bahasa Arab.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat bergantian dengan metode dan model pembelajaran yang lain dalam satu KD atau beberapa kali pertemuan. Hasil yang dicapai dengan media ini siswa mampu mengembangkan kreatifitas dalam membuat percakapan, menghasilkan beberapa karya video percakapan yang cukup bagus walau dalam berbahasa masih belum mencapai nilai sempurna dan masih butuh banyak perbaikan, namun semangat yang dimiliki dan kemampuan bermuhadatsah sudah cukup bagus. Hal ini dapat menjadi inspirasi untuk para siswa lain yang menyaksikan. Berikut adalah beberapa karya siswa dalam membuat video percakapan bahasa Arab.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai guru dituntut untuk banyak menggunakan metode pembelajaran dan pengembangan dalam mengajarkan bahasa Arab, media audio visual melalui “nobar” menjadi salah satu dari berbagai media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Alhamdulillah praktik membuat video percakapan sudah berlangsung sejak tahun 2017, dan karya siswa ini menginspirasi telah adik kelas dan siswa sekolah lain.
Mari mewujudkan dan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan penuh inspirasi, agar bahasa Arab menjadi bahasa yang digemari, bahasa yang mudah, menyenangkan, komunikatif dan dicintai oleh semua kalangan khususnya siswa di sekolah. (ipc)